LAPORAN PRAKTIKUM LISTRIK
A.
Pelaksanaan Praktikum
Tujuan praktikum : Untuk mengetahui apakah kentang dapat
menghasilkan energi listrik.
Hari / Tanggal :
Sabtu, 6 Januari 2018
Waktu :
14.00-16.31
Tempat :
Ruang Laboratorium PGSD Universitas Hamzanwadi
B.
Landasan Teori
1.
Pengertian
listrik
Listrik
merupakan suatu muatan yang terdiri dari muatan positif dan muatan negatif ,
dimana sebuah benda akan dikatakan memiliki energi listrik apabila suatu benda
itu mempunyai perbedaan jumlah muatan. Sedangkan muatan yang dapat berpindah
adalah muatan negatif dari sebuah benda, berpindahnya muatan negatif ini
disebabkan oleh bermacam gaya atau energi, misal energi gerak, energi panas
dsb. Perpindahan muatan negatif inilah yang disebut dengan energi
listrik. Karena suatu benda akan senantiasa mempertahankan keadaan netral atau
seimbang antara muatan positif dan muatan negative. Sehingga apabila jumlah
muatan positif lebih besar dari muatan negative, maka benda tersebut mencari muatan
negative untuk mencapai keadaan seimbang.
Suatu benda
atau zat yang termasuk bahan-bahan penghantar adalah bahan yang memiliki banyak
elektron bebas pada kulit terluar orbit. Elektron bebas ini akan sangat
berpengaruh pada sifat bahan tersebut. Jika suatu bahan listrik memiliki banyak
elektron bebas pada orbit-orbit elektron, maka bahan ini memiliki sifat sebagai
penghantar listrik. Penghantar ialah zat yang dapat menghantarkan arus listrik,
baik berupa zat padat, cair atau gas yang bersifat konduktif atau dapat mengalirkan arus listrik
dari satu titik ke titik yang lain.
2. Pengertian Larutan Elektrolit
Larutan elektrolit merupakan larutan yang
bisa menghantarkan arus listrik. Dalam larutan elektrolit
molekul-molekulnya terurai (terdisosiasi) menjadi partikel-partikel bermuatan
listrik positif dan negatif yang disebut dengan ion (ion positif-ion negatif).
Ion positif yang dihasilkan dinamakan kation dan ion negatif yang dihasilkan
dinamakan anion. Jumlah dari muatan ion positif dan ion negatif akan sama
sehingga muatan ion-ion dalam larutan netral. Ion-ion inilah yang kemudian
menghantarkan arus listrik.
3. Jenis-Jenis Larutan Elektrolit
Larutan elektrolit terbagi atas 3 bagian sebagai berikut:
a) Larutan elektrolit kuat
Larutan elektrolit kuat, yakni larutan yang semua molekulnya terurai
mejadi ion-ion (terionisasi sempurna). Oleh karena banyaknya ion-ion penghantar
listrik yang terbentuk, maka daya hantarnya juga kuat. Umumnya larutan
elektrolit kuat adalah larutan garam. Contoh larutan elektrolit kuat yaitu
Garam (NaCl, KCl, CuSO4 dan KNO3), Asam Kuat (HCl, HI, HBr, H2SO4 dan HNO3),
dan Basa Kuat (NaOH, Ca(OH)2, Mg(OH)2 dan KOH).
b) Larutan Elektrolit Lemah
Larutan elektrolit lemah, yakni larutan yang tidak semua molekulnya
terionisasi (ionisasi tidak sempurna), sehingga hanya sedikit ion-ion yang
dapat menghantarkan listrik. Contohnya Asam Lemah (HCN, H3PO4, CH3COOH, dan
C2O3) Basa Lemah (NH4OH, Al(OH3), dan Fe(OH)3).
c) Larutan Non Elektrolit
Larutan non-elektrolit merupakan larutan yang tidak
bisa menghantarkan arus listrik. Larutan-larutan non-elektrolit terdiri
atas zat-zat yang terlarut dalam air namun tidak terurai menjadi ion (tidak
terionisasi). Dalam larutan, zat not-elektrolit tetap seperti molekul yang
tidak bermuatan listrik. Itulah mengapa larutan ini tidak dapat menghantarkan
arus listrik.
4.
Mekanisme Hantaran Listrik Melalui Larutan
Menurut teori ionisasi
Arrhenius, larutan elektrolit dapat menghantarkan listrik karena terdapat
ion-ion yang bergerak bebas dalam larutan. Ion-ion tersebut yang berperan dalam
menghantarkan arus listrik melalui larutan. Sebagai contoh, larutan NaCl
merupakan larutan elektrolit. Zat terlarut NaCl di dalam pelarut air akan
terdisosiasi (terurai) menjadi ion Na+ dan ion Cl−.
Dalam eksperimen hantaran listrik larutan elektrolit dengan menggunakan sumber
arus listrik searah, lampu, dan dua elektroda, ion-ion bermuatan positif akan
bergerak ke arah elektroda yang terhubung ke kutub negatif (katoda) sedangkan
ion-ion bermuatan negatif akan bergerak ke arah elektroda yang terhubung ke
kutub positif (anoda).
Pada larutan non
elektrolit, zat non elektrolit yang terlarut tidak dapat terurai menjadi ion-ion,
sehingga tidak terdapat ion-ion bebas yang dapat menghantarkan arus listrik.
Sebagai contoh, larutan gula sukrosa (C12H22O11) merupakan
larutan non elektrolit. Zat terlarut sukrosa di dalam pelarut air tidak dapat
terurai menjadi ion, sehingga tidak terdapat ion bebas yang dapat menghantarkan
listrik.
5.
Daya
Hantar Listrik dan Ikatan Kimia
Kemampuan menghantarkan listrik dari
suatu larutan bergantung pada zat terlarut. Jenis ikatan kimia pada zat terlarut merupakan faktor utama yang mempengaruhi daya
hantarnya. Ditinjau dari ikatan kimia, senyawa kimia dapat dibedakan menjadi senyawa ionik dan senyawa kovalen.
a)
Senyawa ionik
Senyawa ionik adalah senyawa yang terdiri dari ion-ion
positif dan negatif yang bergabung oleh karena adanya gaya tarik-menarik
elektrostatis. Contoh senyawa ionik antara lain NaCl, KBr, CuCl2, Ca(NO3)2, (NH4)2S, NaOH, BaSO4, dan AgCl.
b)
Senyawa kovalen
Senyawa kovalen adalah senyawa yang terdiri dari
satuan-satuan diskrit yang disebut molekul-molekul, yang terdiri dari beberapa
atom nonlogam yang berikatan kovalen. Senyawa kovalen ada yang bersifat polar
dan adapula yang nonpolar. Senyawa kovalen polar ada yang dapat mengalami
ionisasi bila dilarutkan dalam air, sehingga membentuk ion-ion bebas yang dapat
menghantarkan listrik misalnya HCl, H2SO4, H2C2O4, CH3COOH, dan NH3.
C.
Alat dan Bahan
1.
Alat-alat
:
a)
Kabel
b)
Penjepit
buaya warna merah dan hitam
c)
Lampu
LED
d)
Uang
logam warna kuning
e)
Besi
paku
f)
Styrofoam
g)
Penness
h)
Kater
(silet)
2.
Bahan-bahan
:
a)
Kentang
( 5 buah )
D.
Langkah kerja
1.
Siapkan
alat dan bahan.
2.
Sambungkan
penjepit buaya pada kabel yang telah dipotong-potong. Kemudian tancapkan
penjepit buaya pada ujung kabel, ujung satu menggunakan penjepit buaya warna
hitam dan ujung yang satunya lagi menggunakan penjepit buaya berwarna merah.
3.
Bersihkan
kentang.
4.
Letakkan
kentang di atas styrofoam.
5.
Tancapkan
pennes pada pinggir-pinggir kentang agar kentang tidak bergerak.
6.
Tancapkan
uang logam yang berwarna kuning ke atas kentang.
7.
Tancapkan
besi paku di dekat uang logam di atas kentang.
8.
Kemudian
rangkailah menjadi rangkaian seri dengan menjepitkan penjepit buaya warna merah
pada logam yang ada di atas kentang. Selanjutnya, penjepit buaya yang warna
hitam pada besi paku.
9.
Terakhir,
jepitkan penjepit buaya pada kaki lampu. Maka, lampu akan menyala.
E.
Hasil Pengamatan
Setelah merangkai kentang, kabel dan alat yang lainnya menjadi
rangkaian seri kemudian dihubungkan ke lampu, hasilnya lampu tidak dapat
menyala karena kapasitas energi listrik yang dihasilkan terlalu kecil. Untuk
mengetahui apakah kentang dapat menghasilkan listrik kami mengganti lampu
dengan paku yang sudah dililitkan kawat, kemudian mendekatkan peniti ke salah
satu sisi paku tersebut. Hasilnya, terjadi tarikan pada paku tersebut terhadap
peniti yang ada di dekatnya.
F.
Pembahasan
Dari hasil pengamatan telah terbukti bahwa kentang (Solanum
tuberosum) dapat menghasilkan listrik. Hal ini terbukti dengan adanya gaya
tarikan pada paku terhadap peniti walaupun daya tarikannya tergolong kecil.
Adanya listrik pada kentang karena kentang
tersebut mengandung zat-zat yang merupakan komponen penghasil listrik, di
antaranya adalah: Karbohidrat, kalium, Protein, lemak, garam dapur (NaCl), air
(H2O), pati (amilum dan amilopektin), vitamin B dan C,
zat besi, riboflavin.
Dari uraian tersebut telah dijelaskan bahwa kentang mengandung garam dan
air. Garam merupakan suatu senyawa kimia sederhana yang terdiri dari dua atau
lebih atom yang membawa ion positif (kation) dan ion negatif (anion).
Misalnya garam meja (NaCl) terdiri dari kation (Na+) dan Anion (Cl-). Garam yang terlarut dalam air akan mengalami hidrolisis. Garam yang terhidrolisis dan membentuk ion hidroksida ketika dilarutkan dalam air maka dinamakan garam basa. Garam yang terhidrolisa dan membentukan ion hidronium ketika dilarutkan ke dalam air disebut sebagai garam asam. Adapun garam netral adalah garam yang tidak terjadi hidrolisis. Yang mana garam tersebut tersusun atas basa kuat dan asam kuat (Rahayu, 2009:1).
Misalnya garam meja (NaCl) terdiri dari kation (Na+) dan Anion (Cl-). Garam yang terlarut dalam air akan mengalami hidrolisis. Garam yang terhidrolisis dan membentuk ion hidroksida ketika dilarutkan dalam air maka dinamakan garam basa. Garam yang terhidrolisa dan membentukan ion hidronium ketika dilarutkan ke dalam air disebut sebagai garam asam. Adapun garam netral adalah garam yang tidak terjadi hidrolisis. Yang mana garam tersebut tersusun atas basa kuat dan asam kuat (Rahayu, 2009:1).
Adanya listrik dalam kentang karena adanya reaksi garam dengan air yang
menjadi sebuah larutan garam. Garam merupakan zat terlarut dan air merupakan
zat pelarut. Larutan garam (NaCl) merupakan larutan garam yang bersifat netral
karena tersusun atas asam kuat dan basa kuat. Larutan garam (NaCl)
merupakan suatu larutan elektrolit yaitu larutan yang dapat
menghantarkan arus listrik. oleh sebab itu, kentang dapat menghasilkan listrik.
Selain adanya garam dan air, faktor lain yang menyebabkan kentang
menghasilkan listrik ialah karena adanya reaksi ionisasi pada senyawa ion atau
yang disebut dengan disosiasi. Senyawa ion tersusun atas ion
positif (kation) dan ion negatif (anion). Senyawa ion akan terurai menjadi
ion-ion (kation dan anion) ketika dilarutkan ke dalam air, sebab ion-ion di
dalam air akan bergerak bebas. Ion-ion yang bergerak bebas ialah ion yang hanya
terdapat dalam larutan dan lelehan (Justiana dan Muchtaridi, 2009: 140).
Kandungan garam pada kentang merupakan suatu larutan, dimana garam
merupakan zat terlarut dan air merupakan zat pelarut, sehingga ion-ionnya
dapat bergerak dengan bebas. Gerakan ion-ion dalam kentang tersebut
yang dapat menghasilkan listrik.
G.
Kesimpulan
Dari pengamatan saat melakukan praktikum yang dikaitkan dengan teori yang
sudah dicantumkan dapat disimpulkan bahwa kentang dapat menghasilkan listrik karena
kentang tersebut mengandung garam dan air, dimana suatu garam apabila bereaksi
dengan air akan menjadi larutan garam yang dapat menghasilkan listrik atau
disebut dengan larutan elektrolit.
Kandungan listrik pada kentang dikarenakan adanya reaksi ionisasi pada
senyawa ion yang disebut dengan disosiasi. Senyawa ion tersebut tersusun
atas ion positif (kation) dan ion negatif (anion). Reaksi ionisasi menyebabkan
ion tersebut bergerak bebas. Gerakan ion bebas pada kentang tersebut yang
menyebabkan kentang dapat menghasilkan listrik.
H.
Referensi
https://id.wikipedia.org/wiki/Penghantar_listrik
Tidak ada komentar:
Posting Komentar