Sabtu, 14 April 2018

Tugas sains

LAPORAN PRAKTIKUM LISTRIK

A.    Pelaksanaan Praktikum
Tujuan praktikum : Untuk mengetahui apakah kentang dapat menghasilkan   energi listrik.
Hari / Tanggal        : Sabtu, 6 Januari 2018
Waktu                     : 14.00-16.31
Tempat                   : Ruang Laboratorium PGSD Universitas Hamzanwadi

B.     Landasan Teori
1.      Pengertian listrik
Listrik merupakan suatu muatan yang terdiri dari muatan positif dan muatan negatif , dimana sebuah benda akan dikatakan memiliki energi listrik apabila suatu benda itu mempunyai perbedaan jumlah muatan. Sedangkan muatan yang dapat berpindah adalah muatan negatif dari sebuah benda, berpindahnya muatan negatif ini disebabkan oleh bermacam gaya atau energi, misal energi gerak, energi panas dsb. Perpindahan muatan negatif  inilah yang disebut dengan energi listrik. Karena suatu benda akan senantiasa mempertahankan keadaan netral atau seimbang antara muatan positif dan muatan negative. Sehingga apabila jumlah muatan positif lebih besar dari muatan negative, maka benda tersebut mencari muatan negative untuk mencapai keadaan seimbang.
Suatu benda atau zat yang termasuk bahan-bahan penghantar adalah bahan yang memiliki banyak elektron bebas pada kulit terluar orbit. Elektron bebas ini akan sangat berpengaruh pada sifat bahan tersebut. Jika suatu bahan listrik memiliki banyak elektron bebas pada orbit-orbit elektron, maka bahan ini memiliki sifat sebagai penghantar listrik. Penghantar ialah zat yang dapat menghantarkan arus listrik, baik berupa zat padat, cair atau gas yang bersifat konduktif atau dapat mengalirkan arus listrik dari satu titik ke titik yang lain.
2.      Pengertian Larutan Elektrolit
Larutan elektrolit merupakan larutan yang bisa menghantarkan arus listrik. Dalam larutan elektrolit molekul-molekulnya terurai (terdisosiasi) menjadi partikel-partikel bermuatan listrik positif dan negatif yang disebut dengan ion (ion positif-ion negatif). Ion positif yang dihasilkan dinamakan kation dan ion negatif yang dihasilkan dinamakan anion. Jumlah dari muatan ion positif dan ion negatif akan sama sehingga muatan ion-ion dalam larutan netral. Ion-ion inilah yang kemudian menghantarkan arus listrik.
3.      Jenis-Jenis Larutan Elektrolit
Larutan elektrolit terbagi atas 3 bagian sebagai berikut:
a)      Larutan elektrolit kuat  
Larutan elektrolit kuat, yakni larutan yang semua molekulnya terurai mejadi ion-ion (terionisasi sempurna). Oleh karena banyaknya ion-ion penghantar listrik yang terbentuk, maka daya hantarnya juga kuat. Umumnya larutan elektrolit kuat adalah larutan garam. Contoh larutan elektrolit kuat yaitu Garam (NaCl, KCl, CuSO4 dan KNO3), Asam Kuat (HCl, HI, HBr, H2SO4 dan HNO3), dan Basa Kuat (NaOH, Ca(OH)2, Mg(OH)2 dan KOH).
b)      Larutan Elektrolit Lemah
Larutan elektrolit lemah, yakni larutan yang tidak semua molekulnya terionisasi (ionisasi tidak sempurna), sehingga hanya sedikit ion-ion yang dapat menghantarkan listrik. Contohnya Asam Lemah (HCN, H3PO4, CH3COOH, dan C2O3) Basa Lemah (NH4OH, Al(OH3), dan Fe(OH)3).
c)      Larutan Non Elektrolit 
Larutan non-elektrolit merupakan larutan yang tidak bisa menghantarkan arus listrik. Larutan-larutan non-elektrolit terdiri atas zat-zat yang terlarut dalam air namun tidak terurai menjadi ion (tidak terionisasi). Dalam larutan, zat not-elektrolit tetap seperti molekul yang tidak bermuatan listrik. Itulah mengapa larutan ini tidak dapat menghantarkan arus listrik.
4.      Mekanisme Hantaran Listrik Melalui Larutan
Menurut teori ionisasi Arrhenius, larutan elektrolit dapat menghantarkan listrik karena terdapat ion-ion yang bergerak bebas dalam larutan. Ion-ion tersebut yang berperan dalam menghantarkan arus listrik melalui larutan. Sebagai contoh, larutan NaCl merupakan larutan elektrolit. Zat terlarut NaCl di dalam pelarut air akan terdisosiasi (terurai) menjadi ion Na+ dan ion Cl. Dalam eksperimen hantaran listrik larutan elektrolit dengan menggunakan sumber arus listrik searah, lampu, dan dua elektroda, ion-ion bermuatan positif akan bergerak ke arah elektroda yang terhubung ke kutub negatif (katoda) sedangkan ion-ion bermuatan negatif akan bergerak ke arah elektroda yang terhubung ke kutub positif (anoda).
Pada larutan non elektrolit, zat non elektrolit yang terlarut tidak dapat terurai menjadi ion-ion, sehingga tidak terdapat ion-ion bebas yang dapat menghantarkan arus listrik. Sebagai contoh, larutan gula sukrosa (C12H22O11) merupakan larutan non elektrolit. Zat terlarut sukrosa di dalam pelarut air tidak dapat terurai menjadi ion, sehingga tidak terdapat ion bebas yang dapat menghantarkan listrik.

5.      Daya Hantar Listrik dan Ikatan Kimia
Kemampuan menghantarkan listrik dari suatu larutan bergantung pada zat terlarut. Jenis ikatan kimia pada zat terlarut merupakan faktor utama yang mempengaruhi daya hantarnya. Ditinjau dari ikatan kimia, senyawa kimia dapat dibedakan menjadi senyawa ionik dan senyawa kovalen.
a)      Senyawa ionik
Senyawa ionik adalah senyawa yang terdiri dari ion-ion positif dan negatif yang bergabung oleh karena adanya gaya tarik-menarik elektrostatis. Contoh senyawa ionik antara lain NaCl, KBr, CuCl2, Ca(NO3)2, (NH4)2S, NaOH, BaSO4, dan AgCl.
b)      Senyawa kovalen
Senyawa kovalen adalah senyawa yang terdiri dari satuan-satuan diskrit yang disebut molekul-molekul, yang terdiri dari beberapa atom nonlogam yang berikatan kovalen. Senyawa kovalen ada yang bersifat polar dan adapula yang nonpolar. Senyawa kovalen polar ada yang dapat mengalami ionisasi bila dilarutkan dalam air, sehingga membentuk ion-ion bebas yang dapat menghantarkan listrik misalnya HCl, H2SO4, H2C2O4, CH3COOH, dan NH3.

C.    Alat dan Bahan
1.      Alat-alat :
a)      Kabel
b)      Penjepit buaya warna merah dan hitam
c)      Lampu LED
d)     Uang logam warna kuning
e)      Besi paku
f)       Styrofoam
g)      Penness
h)      Kater (silet)
2.      Bahan-bahan :
a)      Kentang ( 5 buah )

D.    Langkah kerja
1.      Siapkan alat dan bahan.
2.      Sambungkan penjepit buaya pada kabel yang telah dipotong-potong. Kemudian tancapkan penjepit buaya pada ujung kabel, ujung satu menggunakan penjepit buaya warna hitam dan ujung yang satunya lagi menggunakan penjepit buaya berwarna merah.
3.      Bersihkan kentang.
4.      Letakkan kentang di atas styrofoam.
5.      Tancapkan pennes pada pinggir-pinggir kentang agar kentang tidak bergerak.
6.      Tancapkan uang logam yang berwarna kuning ke atas kentang.
7.      Tancapkan besi paku di dekat uang logam di atas kentang.
8.      Kemudian rangkailah menjadi rangkaian seri dengan menjepitkan penjepit buaya warna merah pada logam yang ada di atas kentang. Selanjutnya, penjepit buaya yang warna hitam pada besi paku.
9.      Terakhir, jepitkan penjepit buaya pada kaki lampu. Maka, lampu akan menyala.

E.     Hasil Pengamatan
Setelah merangkai kentang, kabel dan alat yang lainnya menjadi rangkaian seri kemudian dihubungkan ke lampu, hasilnya lampu tidak dapat menyala karena kapasitas energi listrik yang dihasilkan terlalu kecil. Untuk mengetahui apakah kentang dapat menghasilkan listrik kami mengganti lampu dengan paku yang sudah dililitkan kawat, kemudian mendekatkan peniti ke salah satu sisi paku tersebut. Hasilnya, terjadi tarikan pada paku tersebut terhadap peniti yang ada di dekatnya.

F.     Pembahasan
Dari hasil pengamatan  telah  terbukti bahwa kentang (Solanum tuberosum) dapat menghasilkan listrik. Hal ini terbukti dengan adanya gaya tarikan pada paku terhadap peniti walaupun daya tarikannya tergolong kecil.
Adanya listrik pada kentang karena kentang tersebut mengandung zat-zat yang merupakan komponen penghasil listrik, di antaranya adalah: Karbohidrat, kalium, Protein, lemak, garam dapur (NaCl), air (H2O), pati (amilum dan amilopektin), vitamin B dan C, zat besi, riboflavin.
Dari uraian tersebut telah dijelaskan bahwa kentang mengandung garam dan air. Garam merupakan suatu senyawa kimia sederhana yang terdiri dari dua atau lebih atom yang membawa ion positif (kation) dan ion negatif (anion).
Misalnya garam meja (NaCl) terdiri dari kation (Na+) dan Anion (Cl-). Garam yang terlarut dalam air akan mengalami hidrolisis. Garam yang terhidrolisis dan membentuk ion hidroksida ketika dilarutkan dalam air maka dinamakan garam basa. Garam yang terhidrolisa dan membentukan ion hidronium ketika dilarutkan ke dalam air disebut sebagai garam asam. Adapun garam netral adalah garam yang tidak terjadi hidrolisis. Yang mana garam tersebut tersusun atas basa kuat dan asam kuat (Rahayu, 2009:1).
Adanya listrik dalam kentang karena adanya reaksi garam dengan air yang menjadi sebuah larutan garam. Garam merupakan zat terlarut dan air merupakan zat pelarut. Larutan garam (NaCl) merupakan larutan garam yang bersifat netral karena tersusun atas asam kuat dan basa kuat. Larutan garam (NaCl) merupakan  suatu larutan elektrolit yaitu larutan yang dapat menghantarkan arus listrik. oleh sebab itu, kentang dapat menghasilkan listrik.
Selain adanya garam dan air, faktor lain yang menyebabkan kentang menghasilkan listrik ialah karena adanya reaksi ionisasi pada senyawa ion atau yang disebut dengan disosiasi. Senyawa ion tersusun atas ion positif (kation) dan ion negatif (anion). Senyawa ion akan terurai menjadi ion-ion (kation dan anion) ketika dilarutkan ke dalam air, sebab ion-ion di dalam air akan bergerak bebas. Ion-ion yang bergerak bebas ialah ion yang hanya terdapat dalam larutan dan lelehan (Justiana dan Muchtaridi, 2009: 140).
Kandungan garam pada kentang merupakan suatu larutan, dimana garam merupakan zat terlarut dan air merupakan zat pelarut, sehingga ion-ionnya dapat  bergerak dengan bebas. Gerakan ion-ion dalam kentang tersebut yang dapat menghasilkan listrik.

G.    Kesimpulan
Dari pengamatan saat melakukan praktikum yang dikaitkan dengan teori yang sudah dicantumkan dapat disimpulkan bahwa kentang dapat menghasilkan listrik karena kentang tersebut mengandung garam dan air, dimana suatu garam apabila bereaksi dengan air akan menjadi larutan garam yang dapat menghasilkan listrik atau disebut dengan larutan elektrolit.
Kandungan listrik pada kentang dikarenakan adanya reaksi ionisasi pada senyawa ion yang disebut dengan disosiasi. Senyawa ion tersebut tersusun atas ion positif (kation) dan ion negatif (anion). Reaksi ionisasi menyebabkan ion tersebut bergerak bebas. Gerakan ion bebas pada kentang tersebut yang menyebabkan kentang dapat menghasilkan listrik.

H.    Referensi
https://id.wikipedia.org/wiki/Penghantar_listrik





Tidak ada komentar:

Posting Komentar

LAPORAN PRAKTIKUM UJI BORAKS

A.     Pelaksanaan Praktikum Tujuan Praktikum         :Untuk mengetahui apakah ada kandungan boraks di dalam  makanan yang di uji Har...